Tersihir Citra Pesona Dunia




Akhir pekan lalu saya mengikuti acara Jalasah Ruhiyah rutin, kami berkumpul di Masjid duduk-duduk diawali setiap peserta tilawah Qur'an sebanyak satu juz dilanjutkan dengan mendengarkan nasehat dari seorang muawajih (penceramah) untuk mengembalikan dan meningkatkan performa ruhiyah kami. 

Hadir di Jalasah Ruhiyah kali ini menjadi keberuntungan dan keberkahan bagi saya, karena yang menjadi muajih adalah ustadz K.H Abdul Hasib Hasan, Lc. Sudah lama saya tidak mendengar tausiyahnya semenjak beliau pindah ke Pesantren Darul Quran Mulia Serpong, dan saya rindu dinasehatinya. Dahulu saya sering hadir mengikuti kajian Islam di Masjid Al Hikmah Jl.Bangka Mampang Prapatan. Mendengar tausiyah beliau dengan suara lembutnya dan ketegasan yang khas selalu saja membuat hati ini seperti dipecut yang membangkitkan kesadaran untuk muhasabah (evalusi) perjalanan hidup yang tengah dijalani. 

Dalam mukadimahnya beliau mengatakan Jalasah Ruhiyah (JR) sebaiknya dilakukan lebih sering bukan hanya satu kali sebulan, dan kita harus bisa melakukannya secara mandiri. Karena JR adalah sarana  melakukan charging ruhani untuk meningkatkan kembali performa terbaik ruhani. 

"Mengapa harus setiap hari ? Karena saat ini kita hidup di jaman serba materialis (mementingkan kebendaan). Kebutuhan dan keinginan terhadap materi sudah sangat mendominasi akal, hati dan jiwa kita. Fokus kepada materi (dunia) hingga aspek ruhani terlupakan, kalaupun ingat hanya ketika kita berada di atas sajadah, selangkah lepas dari sajadah mulailah kembali fokus dunia mendominasi diri kita. Padahal aspek ruhiyah adalah diatas segalanya, karena kondisi ruhiyahlah yang akan menentukan bagaimana seseorang itu berfikir, bertindak dan bertingkah laku hingga selamat dunia dan akhirat, " ujar Ustadz Abdul Hasib Hasan.

Sekarang ini ujian hidup kita semakin rumit, pandangan kita dikelilingi pencitraan pesona dunia lewat sarana handphone yang berada di genggaman kita. Benda mungil terkoneksi internet mampu menyihir akal, hati dan jiwa menjadikan kita takjub kepadanya, hingga mampu memalingkan orientasi kita untuk lebih fokus meraih pencapaian dunia. Terlebih di era sosial media semua menjadi serba terbuka, di dunia maya bertemu teman-teman kita dengan menampilkan sisi kehidupan keluarga yang bahagia dan wah, nampak sukses banyak harta, berkedudukan, sarat prestasi, foto-foto berwisata mencicipi aneka kuliner bertebaran di sana sani. Siapakah yang tidak ingin ? 

Ternyata kondisi ujian hidup seperti saat ini juga pernah terjadi di masa Qorun. Siapa Qorun ? Itu loh orang super kaya yang Allah tenggelamkan ke bumi bersama harta-hartanya hingga dikenal dengan kisah "Harta karun". Qorun adalah orang terkaya di masa Fir'aun yang sangat senang memamerkan harta kekayaannya dengan tujuan membuat masyarakat terpukau. Qorun berkata,“Bawalah semua harta-hartaku! Hari ini aku ingin menunjukkan harta-hartaku pada orang-orang. Bawa semua emas, perak, perunggu, barang-barang mewahku, koleksi pribadiku, dan yang lainnya. Aku ingin kalian membawa semuanya. Bahkan kalian para tentara juga harus membawanya! Ketika kita lewat, aku ingin semua orang terkagum-kagum melihat banyaknya hartaku.”

Upaya Qorun berhasil, ketika Qarun keluar dengan pakaian terbaik dan termegah membawa semua hartanya dan orang-orang di jalan seluruh kota melihatnya dengan terkagum-kagum, “Lihatlah semua ini. Andai saja kita mempunyai apa yang Qarun miliki.” Mereka sangat menginginkan harta seperti yang dimiliki Qorun.
Silahkan baca Al Qur'an surat Al Qashas ayat 79 : 
"Maka keluarlah dia (Qarun) kepada kaumnya dengan kemegahannya. Orang-orang yang menginginkan kehidupan dunia berkata, "Mudah-mudahan kita mempunyai harta kekayaan seperti apa yang telah diberikan kepada Karun, sesungguhnya dia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar. "

Tidakkah itu juga terjadi pada diri kita ? Terkagum, tersihir dengan dengan pesona dunia yang semua berawal dari pandangan mata, kita sudah kebanyakan melihat beragam sosial media yang isinya kebanyakan parade pencitraan.

Padahal kita sudah diingatkan Allah swt dalam firmannya di surat Ali Imran ayat : 14 "Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)."

Mari ambil hikmahnya (buat sayah ya, semoga bermanfaat juga buat kamu) dari mukadimah di atas : 
1. Jaga mata, jaga pandangan jangan jelalatan, iseng-iseng menjelajah dunia maya dampaknya bisa serius loh, keinginan kita bisa turun ke hati dan terkunci di sana.
2. Berhati-hatilah kita mudah terpesona dengan dunia, namanya juga manusia punya hawa nafsu 
3. Jangan ikut-ikutan seperti Qorun yang suka pamer pakaian megahnya, kekayaannya, teman-temannya. Emang gak takut kalo nanti ditenggelamin sama Allah ? 
4. Kasihanilah teman-temanmu, jangan keseringan pamer. 
5. Kesenangan dunia hanya tipuan mata , "Dijadikan indah kecintaan pada .... "
Kelihatan saja indah di mata padahal belum tentu juga indah . 
6. Lakukan muhasabah setiap hari supaya tetap on the track jalan yang lurus agar selamat dunia akhirat 
7. Tetap fokus menjadikan semua aktivitas dunia sebagai sarana ibadah untuk bekal kembali kepada ke tempat yang terbaik (surga).

Ini baru mukadimah tausiyah ya teman-teman, saya sudah merasa seperti sedang ditabok kiri kanan. Belum masuk ke isi materi tausiyahnya. Insya Allah akan saya sambung lagi .
Mohon maaf yaa jika ada tulisan yang tidak berkenan . 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tersihir Citra Pesona Dunia "

Post a Comment