Tautkan Hati Pada Allah, Bukan Pada Ikhtiar

Saat membaca itu, rasanya makjleb sekali di hati. Betapa kita sering terlupa terlalu ‘menuhankan’ ikhtiar kita, merasa bahwa jikalau kita sudah berusaha, maka seharusnya setiap keinginan akan terwujud pada akhirnya. Merasa jikalau sudah kita sandarkan setiap harap dan doa, Allah akan mengabulkan setiap asa.

Sesungguhnya tidak ada yg salah dengan istilah “hasil akhir tidak pernah mengkhianati usaha”. Ada sunnatullaah yg bekerja disana. Namun, jangan lupa pula untuk selalu libatkan iman dalam perjalanannya. Labuhkan setiap ikhtiar kita pada keimanan tertinggi akan iradat-Nya.

Dengan iman, kita akan selalu percaya, bahwa memang Allah tidak pernah luput mendengarkan doa kita. Hakikatnya, selalu dikabulkan setiap pinta. Hanya mungkin berbeda-beda bentuknya. Ada yg diberikan segera, ditunda, atau digantikan dengan yg lebih baik menurut-Nya.

Pun tak perlu bersedih dan merasa Allah dimana saat kita sudah jor2an berusaha. Kita tidak pernah tahu gunungan pahala yg mungkin telah Allah siapkan sebagai pengganti doa-doa yg tidak terkabulkan menurut pandangan manusia. Jangan lupakan pula bahwa yg Allah lihat adalah proses saat mengerja, bukan mutlak hasil akhir yg zahir terlihat mata.

Belajarlah kepada kesabaran, keikhlasan dan keteguhan Nabi Musa dan Nabi Nuh, tentu begitu patah hatinya jikalau hasil akhir jumlah pengikut sebagai hasil yg akan ditimbang oleh Rabb-nya. Tapi bukan!! Proses perjuangan dan usaha lah sesungguhnya yg akan tertimbang pada neraca. Maka sabarkan hatimu, kuatkan kesabaranmu, libatkan iman dalam setiap ikhtiarmu. Niscaya kita akn lebih memahami manisnya taqwa seiring tertempa oleh waktu...

Imajiin, Insirasi teks Dewi Nur Aisyah, Pic Lardecoramado

Tweet

Subscribe to receive free email updates: