Bisakah Cap Diri dihapus dan hilang ?

Di zaman dahulu, di sebuah desa terpencil, hidup dua pemuda bersaudara yang saling mencintai, tetapi keduanya berperilaku buruk alias suka mencuri.
Di suatu malam yang sunyi, keduanya mencuri kambing tetangga tetapi tidak lama kemudian para petani berhasil menangkap keduanya. Mereka menetapkan hukuman keras dengan memberi cap di jidat dalam bentuk dua huruf “PK” yakni Pencuri Kambing. Cap ini melekat di jidat keduanya seumur hidup.
Salah seorang saudara merasa terhina sekali dengan tanda tersebut hingga ia pergi meninggalkan kampungnya dan menghilang. Sedangkan saudara yang satu lagi sangat menyesali perbuatannya dan memutuskan untuk memperbaiki diri. Mulanya para petani meragukan itikad baiknya dan menjauhkan diri darinya. Tetapi saudara ini terus membuktikan itikad baiknya dalam memperbaiki diri.
Setiap kali mendengar orang sakit, ia segera membesuknya. Setiap kali melihat orang yang memerlukan bantuan, ia dengan segera membantunya tanpa membedakan orang miskin dan orang kaya. Ia suka membantu mereka semua tanpa meminta bayaran. Bahkan ia telah mewaqafkan hidupnya untuk membantu orang lain.
Beberapa tahun kemudian, seorang musafir mampir di warung kopi di pinggir jalan, lalu ia melihat seorang tua yang di jidatnya ada tulisan huruf “PK”. Musafir ini menyaksikan penduduk desa sangat akrab dengannya dan menghormatinya. Bahkan anak-anak sangat dekat dan saling bercengkerama dengannya, sehingga membuat musafir ini ingin tahu lalu bertanya kepada pemilik warung, “Apa arti tanda huruf di jidat orang tua tersebut?”
Pemilik warung menjawab, “Tidak tahu. Tanda itu sudah ada sejak lama”. Setelah diam dan berfikir sejenak, pemilik warung itu melanjutkan, “Tetapi saya yakin itu singkatan dari “Pelaku Kebaikan”, karena orangnya baik banget.
Pesan: 
Manusia tergadai oleh amal perbuatannya dan harus mempertanggung jawabkannya. 
Firman Allah:
“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya”. (al-Muddatstsir: 38)
Amal perbuatan manusia, baik atau pun buruk, melekat erat pada pelakunya di dunia dan akhirat sehingga setiap orang dikenal melalui amal perbuatan yang banyak dilakukannya. Bahkan al-Quran menyebutkan bahwa amal perbuatan itu ibarat kalung yang selalu melekat di leher pelakunya sehingga seseorang tidak bisa menghindar dari konsekwensi amal perbuatannya. 
Firman Allah:
“Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnta kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka”. (al-Isra’: 13)
Amal perbuatan juga dicatat dengan sangat detil dan teliti sehingga manusia tidak bisa mengelak dan membantah. Ada sejumlah mekanisme pencatatan amal dan penyiapan saksi yang dilakukan Allah melalui beberapa hal berikut:
Pertama: Pencatatan amal dilakukan oleh malaikat yang mulia yang selalu mengawasi dan mencatat semua hal yang dilakukan manusia. Firman Allah:
“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu). Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (al-Infithar: 10-11)
Kedua: Catatan amal ini ditulis dalam buku catatan yang bernomor khusus dan bergambar (lihat: Tafsir an-Nabulsi, 10/276) sehingga tersimpan dengan baik dan mudah dihadirkan dan tidak pernah tertukar. Firman Allah:
“Kitab yang berisi catatan (amal) yang disaksikan oleh (malaikat-malaikat) yang didekatkan (kepada Allah)”. (al-Muthaffifin: 20-21)
“Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka”. (al-Isra’: 13)
Ketiga: Pencatatan dilakukan secara cermat dan detil sehingga tidak ada yang terlewat sedikit pun. Firman Allah:
“Dan mereka berkata: “Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya”, dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu ridak menganiaya seorang pun”. (al-Kahfi: 49)
Disamping itu, Allah menyiapkan sejumlah saksi yang tidak mungkin bisa dibantah:
Pertama: Saksi dari kalangan malaikat. Firman Allah:
“Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi”. (Qaaf:21)
Kedua: Saksi dari anggota badan yang digunakan melakukan amal perbuatan. Firman Allah:
“Sehingga apabila mereka sampai di neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan”. (Fushshilat: 20)
Ketiga: Saksi tempat yang digunakan melakukan amal perbuatan. Firman Allah:
“Pada hari itu bumi menceritakan beritanya”. (az-Zalzalah: 4)
Keempat: Mereka tidak bisa membantah dan menutupi semua kesaksian tersebut. Firman Allah:
“Kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu...”. (Fushshilat: 22)
Karena semua benda mati dijadikan Allah bisa berbicara. Firman Allah:
“Dan mereka berkata kepada kulit mereka, “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?’ Kulit mereka menjawab, ‘Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata dan Dialah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan”. (Fushshilat: 21)
Tetapi selagi masih ada di dunia, manusia punya kesempatan untuk memperbaiki catatan amal dan mengubahnya dengan beriman, bertaubat dan beramal saleh. Taubat yang dilakukan tidak hanya menghapus catatan keburukan bahkan bisa mengganti dan mengubahnya menjadi catatan kebaikan. Ini termasuk rahmat Allah yang sangat besar bagi umat manusia. Firman Allah:
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh, maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (al-Furqan: 70)

*) Ustadz Aunur Rofiq Saleh Tamhid Lc

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Bisakah Cap Diri dihapus dan hilang ?"

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    ReplyDelete