Belajar Disiplin Dari Semut.
Semut Serangga Imut, Allah swt menciptakannya dengan kemampuan naluri yang luar biasa, walaupun terlihat ringkih semut akan terus eksis sebagai mahluk Allah. Nama Semut diabadikan Allah sebagai salah satu nama surat di Al Qur'an yaitu surat An Naml, di dalamnya ada kisah Nabi Sulaiman yang ternyata faham bahasa semut hingga beliau tersenyum-senyum (penasaran ?... baca terjemahan/tafsir Al Qur'an surah An Naml, ayat 18-26). Semut serangga imut, dari semut kita bisa belajar hal indibath/Kedisiplinan dalam kerja Tim atawa berjamaah.
Pengamati perilaku kerja semut dapat membuat kita takjub, bila ada seekor semut berjalan berputar-putar atau zigzag, maka artinya ia memang sedang bertugas mencari bahan makanan bagi kaumnya. Bila menemukan sepotong daging, kembang gula atau makanan lainnya, dijamin ia tak akan menghabiskan atau mengangkutnya sendirian. Ia akan berputar-putar sejenak untuk mengukur dan menghitung berapa pasukan semut yang diperlukan. Pulang ke sarang ia berjalan lurus dengan melepaskan asam semut melalui ekornya yang akan menjadi garis navigasi bagi para pekerja yang akan melaluinya dengan disiplin.
Pengamati perilaku kerja semut dapat membuat kita takjub, bila ada seekor semut berjalan berputar-putar atau zigzag, maka artinya ia memang sedang bertugas mencari bahan makanan bagi kaumnya. Bila menemukan sepotong daging, kembang gula atau makanan lainnya, dijamin ia tak akan menghabiskan atau mengangkutnya sendirian. Ia akan berputar-putar sejenak untuk mengukur dan menghitung berapa pasukan semut yang diperlukan. Pulang ke sarang ia berjalan lurus dengan melepaskan asam semut melalui ekornya yang akan menjadi garis navigasi bagi para pekerja yang akan melaluinya dengan disiplin.
Mereka tak bersuara, namun bekerja. Jangan coba-coba menaburkan gula atau kue manis dekat-dekat garis itu, karena pasukan semut takkan terangsang oleh provokasi atau jebakan itu. Ghayah dan ahdaf (tujuan dan sasaran) mereka jelas. Amal jamai mereka kompak. Disiplin mereka tinggi. Entah dari mana datangnya dan bagaimana ia mengintai, seekor semut eksekutor telah siap dengan kepala dan taring yang besar untuk memenggal kepala semut yang terangsang mengambil makanan di luar garis navigasi.
Semut menggunakan intuisinya yang akurat dapat mengetahui kapan musim hujan dan musim kemarau akan datang. Jika pun mereka menimbun logistik bukan karena rakus, bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan kepentingan kaum dan bangsa dan sepanjang musim yang lebih panjang dari usia mereka.
Hikmah dari Perilaku Semut :
1. Semut sangat disiplin dalam menjalankan tugasnya. Disiplin adalah komitmen pada kesepakatan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan menjadi syarat bagi kemenangan dan keberhasilan hidup.
Semut menggunakan intuisinya yang akurat dapat mengetahui kapan musim hujan dan musim kemarau akan datang. Jika pun mereka menimbun logistik bukan karena rakus, bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan kepentingan kaum dan bangsa dan sepanjang musim yang lebih panjang dari usia mereka.
Hikmah dari Perilaku Semut :
1. Semut sangat disiplin dalam menjalankan tugasnya. Disiplin adalah komitmen pada kesepakatan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan menjadi syarat bagi kemenangan dan keberhasilan hidup.
2. Semut serangga kecil, mengajarkan kita tentang keterbatan pemampuan dan pentingnya menyerahkan tugas sesuai kemampuannya dan melatih untuk bisa bekerja.
3. Karakter Pantang menyerah, berusaha mencari jalan untuk mencapai tujuan. Cobalah hambat jalannya semut, dipastikan tak lama kemudian semut-semut yang lain akan datang kembali.
4. Bekerja dalam team adalah syarat untuk mencapai keberhasilan yang besar. Semangat gotong royong untuk keberhasilan bersama menjadi budaya hidup semut.
5. Delegasi dan pembagian tugas, kontrol dan evaluasi menjadi budaya kerja sehari-hari.
Sebuah renungan dari sang pencipta berikut ini semoga bisa menyadarkan arti kemartabatan kita sebagai manusia, makhluk yang diberi akal.
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” [QS. Al- Fushshilat:53]
0 Response to "Belajar Disiplin Dari Semut."
Post a Comment