Belajar Khusnudzon
Kita tidak bisa memaksa orang lain berbuat sesuai keinginan kita. Kita hanya bisa memaksa diri kita untuk menyikapi perlakukannya tersebut dengan sikap terbaik.
1.Cobalah berempati padanya ( melihat sesuatu dari sisi ORANG LAIN)
2.Saat kita tersinggung carilah 1001 alasan untuk bisa memaklumi orang tersebut.
Kita membuat alasan ini untuk memaklumi bukan untuk membenarkan kesalahannya atas kita. Tujuannya agar kita bisa mengendalikan diri
3. Jadikan episode disakiti sebagai proses peningkatan kualitas diri
Penghinaan, kritikan, ejekan adalah kesempatan bagi kita untuk mengamalkan sikap mulia yaitu memaafkan orang lain yang menyakiti kita dan membalas keburukan dengan kebaikan.
“Dan orang orang yang SABAR karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi sembunyi atau terang terangan, serta menolak kejahatan dengan kebaikan; Mereka itulah yang akan mendapatkan tempat kesudahan (yang baik)….”(QS, Ar-Ra’ad (13):22)
Iin Muchtadi , Imajiin.com
1.Cobalah berempati padanya ( melihat sesuatu dari sisi ORANG LAIN)
2.Saat kita tersinggung carilah 1001 alasan untuk bisa memaklumi orang tersebut.
Kita membuat alasan ini untuk memaklumi bukan untuk membenarkan kesalahannya atas kita. Tujuannya agar kita bisa mengendalikan diri
3. Jadikan episode disakiti sebagai proses peningkatan kualitas diri
Penghinaan, kritikan, ejekan adalah kesempatan bagi kita untuk mengamalkan sikap mulia yaitu memaafkan orang lain yang menyakiti kita dan membalas keburukan dengan kebaikan.
“Dan orang orang yang SABAR karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi sembunyi atau terang terangan, serta menolak kejahatan dengan kebaikan; Mereka itulah yang akan mendapatkan tempat kesudahan (yang baik)….”(QS, Ar-Ra’ad (13):22)
Iin Muchtadi , Imajiin.com
0 Response to "Belajar Khusnudzon"
Post a Comment